Future Skills Curriculum for Indonesian Vocational School

Technopreneurship + AI Curriculum & Innovation Studio

               Disiapkan oleh:               PT. Slash Start Technologies
Disiapkan untuk: SMK & Institusi Pendidikan
1. Executive Summary

Indonesia sedang menghadapi digital talent gap yang signifikan. Menurut Kominfo, Indonesia membutuhkan ±12 juta talenta digital pada 2030, sementara lulusan pendidikan vokasi belum mampu memenuhi permintaan industri modern. Banyak SMK kekurangan kurikulum masa depan, pembelajaran project-based, kompetensi digital, dan kemampuan untuk menghasilkan produk nyata.

Solusi ini menghadirkan Kurikulum Technopreneurship + AI yang membuat siswa membangun produk digital dengan AI sebagai co-founder, sambil mengerjakan proyek nyata UMKM, didampingi oleh guru yang dilatih secara struktural.

Produk ini akan menjadi program unggulan sekolah dan meningkatkan daya saing PPDB, reputasi sekolah, serta kualitas lulusan.

2. Business Objectives
Menghadirkan kurikulum technopreneurship berbasis AI yang siap implementasi.
Membantu siswa menghasilkan micro digital product yang dapat dijual sebelum lulus.
Meningkatkan keterampilan digital modern (AI, no-code, automation, digital marketing).
Meningkatkan kualitas guru melalui pelatihan dan mentoring.
Menghubungkan sekolah dengan UMKM lokal untuk real-world project.
Menciptakan program unggulan yang mendongkrak PPDB & reputasi sekolah.
Membangun recurring revenue model yang berkelanjutan untuk penyedia layanan.
3. Problem Statement

Indonesia memiliki bonus demografi besar dengan 64 juta pemuda, namun banyak di antaranya belum memiliki akses dan keterampilan digital yang memadai (UNDP). Pemerintah memprediksi kebutuhan 12 juta talenta digital hingga 2030 (Kominfo). Sementara itu, lulusan SMK masih belum siap menghadapi tuntutan industri digital—baik dalam hal kemampuan teknis maupun kemampuan wirausaha.

SMK menghadapi beberapa masalah kritis:

Akibatnya, lulusan SMK kurang kompetitif di dunia kerja dan gagal memanfaatkan potensi ekonomi digital.

Solusi ini memecahkan seluruh pain tersebut dengan menghadirkan Innovation Studio + AI Co-Founder Curriculum dalam format siap pakai.

4. Scope Definition

✓ In-Scope

Kurikulum 1 tahun berbasis project (PBL)
Modul technopreneurship + AI (AI as co-founder)
Pelatihan guru (4–6 sesi per tahun)
Mentoring mingguan untuk siswa
Template AI (ideation, market research, prototyping, copywriting, validation)
Bank proyek UMKM
Dashboard monitoring progres sekolah
Sertifikasi guru dan siswa
Showcase & demo day
Laporan akhir untuk akreditasi / yayasan

✗ Out of Scope

Penyediaan hardware (laptop, lab fisik)
Rekrutmen guru baru
Pendirian badan hukum startup siswa
Pembiayaan kompetisi eksternal
5. Product Overview

5.1. Key Components

1 AI Technopreneurship Curriculum

12 sprint modul dengan output berupa digital product siap dipasarkan.

2 Innovation Studio

Mini incubator di sekolah dengan SOP kerja tim, project timeline, dan coaching.

3 AI Co-Founder Toolkit

Prompt engineering, AI market research, AI product design, AI digital marketing, AI automation.

4 UMKM Real-World Project Bank

Matching UMKM, brief kerja, deliverables (landing page, catalog, content, automation, dsb.).

5 Teacher Enablement Program

Basic Training, Facilitation Training, Implementation Coaching.

6. Business Requirements

6.1 Functional Requirements

ID Requirement Detail
FR-01 Kurikulum modular 12 modul dengan learning outcomes yang jelas
FR-02 Template AI tools Minimal 20 template generatif (market, product, content)
FR-03 Guru dashboard Tracking progress siswa & kelas
FR-04 Project orchestrator Siswa dapat memilih proyek UMKM
FR-05 Portfolio builder Semua output siswa tersimpan rapi
FR-06 Mentor access Jadwal mentoring, live class, Q&A

6.2 Non-Functional Requirements

ID Requirement Detail
NFR-01 Ease of use Guru bisa mengajar tanpa skill coding
NFR-02 Low bandwidth friendly Materi & tools ringan
NFR-03 Scalability Bisa dipakai 1 sekolah sampai 50 sekolah
NFR-04 Reporting Output otomatis untuk akreditasi
NFR-05 Compliance Sesuai standar Kemendikbud (P5, PBL, DUDI)
7. Stakeholders
Stakeholder Role Needs
Kepala Sekolah Decision Maker Program unggulan, PPDB naik
Wakasek Kurikulum Coordinator Integrasi kurikulum
Guru Produktif Facilitator Modul mudah diajarkan
Guru IPAS/Informatika Technical Coach Tools & AI workflow
Siswa SMK End User Skill digital + buat produk
UMKM Client Solusi digital dari siswa
Yayasan Sponsor Reputasi & kualitas lulusan
8. Success Metrics (KPIs)

Untuk Sekolah

Peningkatan PPDB 10–30%
Peningkatan jumlah portofolio siswa
Minimal 2–3 produk digital siap jual dalam 1 siklus
Minimal 5 proyek UMKM terselesaikan
Kepuasan guru > 85%

Untuk Siswa

70% siswa lulus program
1 digital product per siswa/grup
1 portofolio siap pakai
1 pengalaman proyek UMKM

Untuk Penyedia Program

Renewal rate sekolah ≥ 80%
NPS guru ≥ 8
Aktivasi modul > 75%
9. Pricing Structure

Model Lisensi Sekolah (Rekomendasi Utama)

Basic
Rp 25–45 juta
per tahun
Premium
Rp 75–150 juta
per tahun

Model Alternatif

10. Constraints & Assumptions

Assumptions

Guru bersedia mengikuti pelatihan
Sekolah punya min. 1 lab komputer
Siswa familiar dengan perangkat digital dasar
UMKM lokal tersedia untuk proyek

Constraints

Tidak semua sekolah memiliki Internet stabil
Beberapa sekolah butuh persetujuan yayasan
SMK Negeri prosesnya lebih birokratis
11. Implementation Timeline (12 Minggu)
Minggu 1
Onboarding sekolah + pelatihan guru
Minggu 2–3
Idea Sprint (problem + AI ideation)
Minggu 4–5
Product Sprint (prototype no-code)
Minggu 6–7
Market Sprint (validation + UMKM)
Minggu 8–10
Build Sprint (MVP + content)
Minggu 11
Launch & showcase
Minggu 12
Report + sertifikasi
12. Deliverables
Kurikulum lengkap
Buku panduan guru
Template AI
Project Bank UMKM
Dashboard sekolah
Sertifikat guru & siswa
Final report untuk akreditasi
Showcase (online/offline)